Mengetahui Penyebab Sering Terbangun Saat Tidur? Berikut Penjelasannya
Jakarta - Memiliki waktu tidur yang nyenyak bisa menjadi suatu hal sulit bagi
sebagian orang. Apalagi beberapa diantaranya disebabkan oleh hal
sederhana, suara berisik misalnya. Namun kira-kira apa ya yang jadi
penyebab bahkan arti jika kita dengan mudahnya terbangun?
"Jika Anda mencoba mencari tahu mengapa sering terbangun setelah tidur
selama dua jam misalnya, Anda harus terlebih dahulu memahami apa itu
struktur tidur," ujar psikolog perilaku Alison Gardiner dikutip Bustle,
Sabtu (30/10/21).
Alison menjelaskan, manusia tidur dalam sebuah siklus. Selama ini siklus
tersebut bergerak melalui fase tidur yang berbeda. Siklusnya cenderung
berupa bangun, tidur ringan, tidur nyenyak, tidur ringan, baru kemudian
benar-benar terbangun.
"Itu semua normal dan faktanya tidak ada yang namanya tidur penuh
sepanjang malam. Namun, orang yang tidur dengan nyenyak cenderung tidak
menyadari saat mereka terbangun dengan singkat dan sering melaporkan
bahwa mereka tidur dengan tuntas,"kata Alison.
Stres
Dokter yang mendalami tidur Katharina Lederle mengungkapkan bahwa
manusia biasanya tidur dalam siklus sekitar 90-120 menit. Pada akhir
siklus, kita akan terbangun sebentar hanya untuk berguling atau
memeriksa keadaan, kemudian kembali tertidur lagi. Namun, kondisi ini
akan berbeda saat seseorang mengalami stres.
"Saat stres, otak dapat sepenuhnya terbangun pada saat-saat tersebut
dan mulai berpikir, merencanakan, memecahkan masalah, bahkan khawatir.
Berbeda lagi saat kita tidur terlalu cepat dan kemudian terbangun di
malam hari,"ujar Katharina.
Penurunan adenosin
Saat siang hari, tubuh membangun neurotransmitter yang disebut dengan
adenosin, yang membuat kita bisa merasa ngantuk. Hal tersebut kemudian
juga berkontribusi pada apa yang disebut dengan rest drive. Sehingga,
semakin lama Anda terjaga atau bangun, maka akan semakin tinggi juga
dorongan untuk tidur lebih cepat.
"Tidur biasanya paling nyenyak di awal-awal, saat Anda pertama kali
tertidur. Setelah beberapa jam, otak mulai membersihkan adenosin,
dorongan tidur pun menurun, dan Anda mungkin mengalami tahap
tidur yang lebih ringan,"kata spesialis tidur dr. Nishi Bhopal.
Insomia
Tak hanya itu, jika Anda tidak bisa tidur dengan waktu yang dianjurkan
yakni tujuh hingga sembilan jam, namun bisa selalu tidur dengan cepat,
maka itu juga bisa jadi pertanda bahwa sebenarnya Anda kurang tidur. Serta, jika Anda baru saja begadang, Anda pun bisa tidur lebih cepat setelahnya.
Harvard Health Publishing mengungkapkan bahwa insomia dikategorikan sebagai orang yang mengalami kesulitan untuk tidur.
Khususnya disertai dengan bangun yang terlalu dini dan kemudian
kesulitan kembali untuk tidur. Kondisi tersebut juga lebih sering
ditemui pada wanita.
Terutama jika wanita sedang berada dalam masa transisi melalui usia
paruh baya karena fase tersebut seringkali merupakan masa stres
psikologis. Faktor lainnya yang mempengaruhi ialah nyeri, Depresi, atau
gangguan tidur seperti sleep apnea.
"Sleep apnea kondisi yang relatif umum dimana dinding tenggorokan rileks
dan menyempit saat tidur, mengganggu pernapasan typical. Inilah yang
dapat menyebabkan tidur terganggu terus-menerus,"tulis National Health
Service (NHS).
Menurut pemaparan NHS, sleep apnea sendiri dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, termasuk saluran napas yang sempit, hidung tersumbat,
merokok, alkohol, dan kelebihan berat badan.
Komentar
Posting Komentar